19.29.00
    1. Stadion Sultan Agung Jadi Arena Balapan Liar


      Stadion Sultan Agung Jadi Arena Balapan Liar
      Halaman Stadion Sultan Agung, Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta, Ahad (22/7) pagi, dipadati ribuan orang. Ya....setiap kali Ramadan tiba, sisi timur stadion kebanggan warga Bantul itu, berubah menjadi arena balap liar dan ajang ledakan mercon.

      Adu nyali yang mampu mendatangkan ribuan orang itu, biasanya dimulai selepas subuh. Puluhan pembalap amatiran silih berganti memacu kendaraannya di antara penonton yang berjajar membentuk garis lintasan.

      Ironisnya, para pembalap yang kebanyakan masih ABG itu, seakan tak memikirkan risiko yang dihadapi. Saat berpacu di atas kendaraan tak satupun dari mereka berbekal perlengkapan pelindung keselamatan.

      Bagi penonton ajang balap liar juga cukup berbahaya. Mereka berdiri membentuk pagar hidup sebagai lintasan yang seringkali digunakan dari dua jalur berlawanan.

      Selain sebagai arena balap liar, kawasan Stadion Sultan juga menjadi ajang meledakkan mercon atau petasan. Para penonton biasanya membawa mercon beragam ukuran ke arena balap dan meledakkannya di antara kerumunan massa.

      Menurut sejumlah warga, pemandangan seperti itu selalu terlihat di pagi hari terutama hari Ahad selama Ramadan. Meski begitu sampai sekarang tak ada tindakan apapun dari aparat berwenang.(liputan6.com)

      Tabungan Gilang Diperoleh dari Hasil Joki Balap Liar
      Tribun Jogja - Rabu, 26 Januari 2011 18:13 WIB
       
      Laporan Reporter Tribun Jogja, Riezky AP

      TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -
       Gilang Arma Setyawan (14) sudah menjadi joki balap sepeda motor sejak kelas 5 SD.  Kini, Gilang, yang siswa kelas II SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, hampir setiap hari ikut balapan motor. Dia memakai sepeda motor milik sebuah bengkel. 

      "Kecuali kalau lagi musim ujan kayak ginigak mungkin drag race. Selain tracknya licin, motor pasti macet," ujar Gilang saat ditemui Tribun Jogja di Bengkel Setiawan Motor, Jalan Sisingamangaraja No 84, Mergangsan, Yogyakarta, Rabu (26/1/2011).

      Motor yang biasa ditunggangi Gilang adalah Suzuku Satria FU dan Kawasaki Ninja, milik pengusaha Bengkel One Speed, yang beralamat di dekat Ambarukmo Plaza, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Setiap kali menang membalap, sebagai joki ia mendapat imbalan RP 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

      "Tapi jika kalah cuma dapet Rp 25 ribu atau Rp 50 ribu," ujar Gilang, yang biasa balapan di kawasan Pacar, Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, DIY.

      Uang hasil pekerjaan sampingan  sebagai joki balap ditabung Gilang. Ia berencana membeli Kawasaki Ninja Superchips seharga 24 juta.

      Selama membalap, Gilang mengaku belum pernah jatuh dari motor. Padahal, setiap balap liar Gilang maupun musuh-musuhnya tidak pernah mengenakan helm atau pengaman lain. "Tergantung nyalinya. Kalau mikir takut jatuh,ya nanti jatuh beneran. Kalau jadi joki, yang penting mikirnya gimana bisa menang," tegas penggemar Valentino Rossi ini.

      Gilang mengaku sering pula mengikuti kompetisi balap. Tahun 2009 lalu, misalnya, ia memenangi  trophy Kontes Dragbike Se-Jawa ,yang diadakan oleh Pro Mild  di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

      Menurut Gilang, hobinya membalap  tidak didukung oleh ibunya.  "Ibu sering marah, katanya aku harus mengutamakan sekolah dulu. Tapi bapak ngedukung. Dia dulu ikut balapan road race. Tapi bapak belum pernah nonton saya balapan," ujarnya.

      Ia juga mengaku saat kelas IV SD pernah tidak naik kelas gara-gara terlalu sering menonton drag race. Sejak SD, untuk menyaksikan laga balap, ia  rela berjalan kaki dari rumahnya, di Mergangsan, ke Stadion Mandala Krida.

      Ketika sedang balap liar di Mancung, Kabupaten Klaten, Jateng, Gilang dan kawan-kawan pernah nyaris terjaring razia polisi. "Razianya pas malam hari. Saya kabur aja, ngumpet di sawah. Motornya saya lempar ke sawah. Waktu polisi sudah pergi, motor saya ambil lagi,"  kenangnya.

      0 

      Add a comment

    Loading

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.